Jakarta, IDN Times - Kerusuhan yang terjadi di kota tua, Yerusalem, pada Selasa (15/6/21) antara warga Palestina dan kelompok ultranasionalis Israel menjadi gejolak baru yang harus dihadapi kedua belah pihak.
Dikutip dari CNN, bentrokan tersebut diawali aksi rombongan ultranasionalis Israel yang tengah melakukan parade pengibaran bendera Israel. Hal itu dilakukan sebagai tanda kemenangan Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967, di mana mereka berhasil menguasai Kota Yerusalem.
Rencana parade kemenangan ini sendiri sebenarnya akan dilaksanakan pada Mei lalu, namun harus ditunda karena Hamas dan Israel kembali bertempur. Dengan keadaan saat ini yang cenderung kondusif dan pelantikan perdana menteri baru di Israel, pihak ultranasionalis mendesak pemerintah agar mengizinkan mereka untuk melaksanakan parade tersebut.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, menilai parade kemenangan yang dilakukan ultranasionlis Israel di Kota Yerusalem itu merupakan sebuah "provokasi" yang secara sengaja ditujukan kepada masyarakat Palestina dan orang Arab.
Berikut adalah penjelasan kronologis bagaimana parade kemenangan yang digaungkan ultranasionalis Israel dapat berlangsung di Kota Yerusalem, terutama Yerusalem Timur.