Taman Hacienda Napoles, dulunya merupakan properti milik Pablo Escobar. instagram.com/pixo_washere/
Mengutip dari CNN, kuda nil termasuk spesies invasif yang bisa merusak dan merubah ekosistem Kolombia. Kotoran kuda nil juga mengandung racun yang bisa berdampak pada turunnya kualitas air yang mengakibatkan matinya ikan serta dikhawatirkan bisa menularkan sejumlah penyakit ke manusia.
Bahkan kuda nil termasuk binatang buas yang bisa merusak pertanian dan tak segan untuk menyerang manusia. Sebelumnya sudah terdapat insiden seranga kuda nil pada bulan Mei 2020 lalu yang menyebabkan seorang berumur 45 tahun terluka parah.
Atas kekhawatiran dampak jangka panjang tersebut, maka sejumlah peneliti dan ahli Biologi menyarankan untuk memusnahkan kuda nil tersebut. Namun di sisi lain, ahli Biologi bernama Enrique Zerda Ordóñez dari Universitas Nasional Kolombia mengatakan jika,
"Memusnahkan kuda nil tersebut memang jadi opsi mudah, namun juga dapat memengaruhi keberlangsungan spesies tersebut di Afrika. Selain itu, sterilisasi kuda nil bukan tugas yang mudah. Namun ia percaya dengan menjaga populasinya adalah hal mungkin yang bisa dilakukan saat ini"
"Sekarang otoritas tidak terlalu menganggap spesies tersebut sebuah ancaman, tapi nanti saat populasinya mencapai 400-500 ekor. Binatang itu akan menjadi ancaman dari keberlangsungan spesies binatang lainnya di tempat yang sama"
Meskipun beberapa kuda nil sudah distrerilisasi oleh otoritas setempat, tapi dalam kenyataannya sangat sulit untuk menemukan, merekolasi dan mensterilisasi binatang asal Afrika tersebut.