Jakarta, IDN Times – Bentrokan yang dipicu kudeta militer di Sudan pada Senin (25/10/2021) menewaskan tujuh orang dan 140 orang lainnya terluka. Upaya kudeta bermula ketika militer menetapkan Perdana Menteri, Abdullah Hamdok, dan sejumlah anggota kabinetnya sebagai tahanan rumah.
Pemimpin kudeta, Jenderal Abddel Fattah al-Burhan, membubarkan Dewan Kedaulatan. Dewan itu beranggotakan politisi sipil dan militer untuk mengawal transisi pemerintahan, sejak Presiden Omar al-Bashir digulingkan melalui gelombang protes dua tahun silam.
Setelah al-Bashir digulingkan, dibentuklah pemerintahan sementara untuk mempersiapkan pemilihan umum 2023.