Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden AS Joe Biden- Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque dan twitter.com/Russian Embassy in USA)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan rangkaian perjalanan ke Eropa. Salah satu pemberhentian perjalanan itu di Polandia, mengunjungi para pengungsi Ukraina pada Sabtu (26/3/2022). Dalam kesempatan tersebut, Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'penjagal.'

Pada Jumat, Rusia mengatakan akan mengalihkan fokus serangan ke Donbass dan menyebut operasi militer fase pertama hampir berakhir. Serangan darat ke ibu kota Kiev juga sudah surut dan tentara Rusia terlihat membangun posisi defensif. Tapi Biden meragukan langkah Rusia itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memberikan komentar terhadap Biden yang menyebut Putin 'Penjagal.' Menurutnya, seorang pemimpin negara harusnya dapat mengendalikan emosi. Dia menilai Biden telah melakukan penghinaan terhadap Presiden Rusia.

1. Biden sebut Putin sebagai 'penjagal'

Joe Biden, Presiden AS (Twitter.com/President Biden)

Rangkaian perjalanan Joe Biden ke Eropa memiliki beberapa agenda. Biden melakukan pertemuan puncak di Brussel dengan Uni Eropa. Biden juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di Polandia.

Selain itu, Presiden AS ke-46 itu mengunjungi tentaranya yang ditugaskan untuk mengamankan garis depan Polandia sebagai bagian anggota NATO karena khawatir ancaman Rusia. Dia juga berkunjung untuk bertemu para pengungsi Ukraina.

Dilansir The Guardian, usai bertemu pengungsi Ukraina, Biden menjawab pertanyaan wartawan dengan menyebut "dia (Putin) seorang penjagal." Selain itu, dia mendukung perubahan pemerintahan di Moskow, mendesak orang-orang di sekitar Presiden Rusia untuk menggulingkan Putin dari Kremlin.

"Demi Tuhan, orang ini (Putin) tidak bisa tetap berkuasa," kata Biden dalam pidatonya yang agresif. Putin telah memerintahkan serangan ke Ukraina sejak 24 Februari dengan dalih denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

2. Departemen Luar Negeri AS secara resmi tuduh tentara Rusia lakukan kejahatan perang di Ukraina

Editorial Team

Tonton lebih seru di