Sekjen CSTO Stanislav Zas (Twitter.com/CSTO_ОДКБ)
Pengaruh Rusia di bekas pecahan negara Soviet masih sangat kuat, terutama untuk negara-negara di Asia Tengah. Begitu juga dengan Kyrgyzstan dan Tajikistan, dua negara itu menjadi tuan rumah pangkalan militer Rusia.
Selain itu, dua negara juga memiliki hubungan erat dengan Moskow. Tapi sekitar 900 kilometer perbatasan darat Kyrgyz-Tajik, hanya sedikit yang dibangun dengan konstruksi pembatas. Dua negara sering bersitegang untuk daerah yang disengketakan.
Baik itu Kyrgyzstan dan Tajikistan adalah anggota dari organisasi CSTO yang dipimpin oleh Rusia. Sekjen CSTO Stanislav Zas, menurut Reuters, menyerukan gencatan senjata segera di perbatasan tersebut.
Zas mengatakan "konfrontasi bersenjata di perbatasan Tajik-Kyrgyz harus segera dihentikan." Zas disebut telah melakukan pembicaraan telepon dengan pejabat keamanan senior dua negara yang terlibat bentrok. Dia juga siap membantu menyelesaikan konflik.
Kyrgyz dan Tajik telah beberapa kali terlibat bentrokan di perbatasan yang disengketakan. Dilansir Associated Press, pada tahun 2021 lalu dua negara juga terlibat bentrok dengan korban jiwa sebanyak 55 orang dari dua belah pihak. Masalah utamanya adalah sengketa hak air dan pemasangan kamera pengintai oleh Tajikistan.