Suasana setelah serangan udara terjadi. (twitter.com/ዓወት ውራይና)
Serangan yang terjadi pada Rabu kemarin merupakan serangan kedua yang terjadi minggu ini setelah sebelumnya pada hari Senin juga dilaporkan telah terjadi serangan di dekat sebuah pasar kota Mekelle. Serangan pada Senin itu menewaskan 3 orang penduduk sipil.
Melansir Aljazeera, William Davison, analis senior International Crisis Group untuk Ethiopia, mengatakan bahwa serangan itu tampaknya menjadi bagian dari upaya untuk melemahkan perlawanan bersenjata Tigray, dimana TPLF memperoleh keuntungan di wilayah Amhara di selatan Tigray.
Permohonan dunia internasional untuk menghentikan konflik yang telah merenggut banyak nyawa masyarakat sipil telah dianggap gagal. Tigray, sebuah wilayah berpenduduk lima juta orang, tetap berada di bawah blokade de facto dimana pihak-pihak yang bertikai saling menuduh pihak lain menghambat pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sipil.
“Pemboman daerah perkotaan…memperkuat kesan bahwa Addis Ababa bersedia mempertaruhkan nyawa warga sipil di Tigray sebagai bagian dari upaya militernya, sesuatu yang juga ditunjukkan oleh berlanjutnya kendala federal pada aliran bantuan dan penolakan untuk menyediakan listrik, perbankan, dan layanan telekomunikasi ke wilayah tersebut”, kata Davison dari ICG.