Penelitian: Laki-laki Miskin Lebih Berpotensi Jomblo

Sebuah studi yang dilakukan Institute for Fiscal Studies (IFS) menunjukkan bahwa laki-laki Inggris dari latar belakang kurang beruntung atau miskin, dua kali lebih berpotensi untuk tetap menjomblo di usia 42 tahun. Menurut penelitian tersebut, kemungkinan bagi laki-laki untuk menikah berkaitan erat dengan latar belakang keluarga.
Selain tak menikah, laki-laki miskin juga lebih berpotensi menghadapi perceraian.
Jika dibandingkan laki-laki dari latar belakang keluarga kaya, laki-laki miskin rentan untuk tetap sendiri, tidak menikah, bahkan mengalami perceraian. Data dari IFS menunjukkan 11 persen laki-laki miskin bercerai, sedangkan hanya 5 persen laki-laki dari keluarga berada yang mengalaminya.
Persentase mereka tidak menikah juga jauh lebih besar (36 persen) dibandingkan laki-laki kaya (20 persen). Dari penilaian IFS, laki-laki dengan latar belakang kurang beruntung sulit untuk menarik dan mempertahankan pasangan mereka. Sebenarnya ini bukan hal baru. Namun, IFS menekankan bahwa jurang perbedaannya semakin melebar.