PM Norwegia Erna Solberg dan Kanselir Jerman Angela Merkel. (twitter.com/erna_solberg)
Melaporkan dari La Vanguardia, PM Erna Solberg juga sudah melakukan permintaan maaf kepada semua pihak dan mengaku menyesali tindakannya tersebut. Pada keterangannya ia mengucapkan bahwa, "Saya, sebagai seorang yang setiap hari selalu memperingatkan untuk mengontrol masyarakat Norwegia, seharusnya mengetahui lebih baik mengenai kebijakan ini. Namun kenyataannya saya tidak melihat kembali peraturan yang seharusnya melarang berkumpul lebih dari 10 orang."
Norwegia selama ini menjadi salah satu negara tersukses di Eropa dalam penanganan pandemik. Diketahui sejak awal pandemik hingga sekarang terdapat 684 orang tewas akibat virus COVID-19 dan menjadi yang terendah di antara negara-negara Eropa lainnya.
Namun adanya kontroversi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Erna Solberg tentu akan berdampak pada konsekuensi pemilu September mendatang. Solberg sudah berencana untuk mencalonkan kembali sebagai perdana menteri untuk periode kedua.