Paus. (Unsplash.com/Mike Doherty)
Islandia, Norwegia, dan Jepang adalah negara di dunia yang masih mengizinkan perburuan paus, dilansir France 24.
"Tidak ada cara yang manusiawi untuk membunuh ikan paus di laut, jadi kami mendesak menteri untuk membuat larangan ini permanen," kata Ruud Tombrock, direktur eksekutif Humane Society International untuk Eropa.
"Paus sudah menghadapi begitu banyak ancaman serius di lautan dari polusi, perubahan iklim, terjerat jaring ikan dan pemogokan kapal, sehingga mengakhiri perburuan paus komersial yang kejam adalah satu-satunya kesimpulan etis," tambah Tombrock.
Robert Read, kepala Sea Shepherd Inggris, mengatakan keputusan itu juga merupakan pukulan besar bagi negara pemburu paus lainnya.
"Jika perburuan paus tidak bisa dilakukan secara manusiawi di sini, maka tidak bisa dilakukan di mana pun. Paus adalah arsitek lautan. Mereka membantu meningkatkan keanekaragaman hayati, membantu melawan perubahan iklim dengan mempengaruhi proses siklus karbon," ujarnya.
Jepang merupakan pasar terbesar untuk daging paus. Negara Asia itu melanjutkan perburuan paus komersial pada 2019 setelah dihentikan selama tiga dekade, yang secara drastis mengurangi kebutuhan impor dari Islandia.