Ilustrasi. (Pexels.com/Sora Shimazaki)
Pembunuhan besar selama perang melawan narkoba di Filipina, telah membuat para aktivis HAM melakukan penyelidikan. Peneliti senior Human Rights Watch (HRW), Carlos Conde, menyambut baik putusan pengadilan itu.
"Ini adalah vonis (pembunuhan) perang narkoba kedua dari ribuan kasus serupa. Ini adalah bukti bahwa ICC perlu masuk," kata Conde dikutip Inquirer.
Dalam penjelasan polisi, De Guzman dan Carl Arnaiz dituduh telah mencoba merampok sopir taksi lalu mereka berdua tewas dalam baku tembak dengan Perez dan Arquilita. Namun dalam penyelidikan, hal tu tidak terbukti.
Jenazah Arnaiz ditemukan oleh orang tuanya di kamar mayat di Caloocan City dengan lima luka tembak, 11 hari setelah dilaporkan hilang. Sementara De Guzman ditemukan mengambang di sungai di Kota Gapan di Nueva Ecija dengan 28 bekas tikaman pada 5 September 2017.