Lansia di Swiss Gugat Pemerintah Gegara Lamban Tangani Krisis Iklim

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 2 ribu wanita lanjut usia di Swiss menggugat pemerintah ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) di Strasbourg, Prancis karena dinilai gagal mengambil tindakan tegas terkait perubahan iklim.
Kelompok yang menamakan diri sebagai Klub Senior Iklim dengan usia rata-rata 73 tahun tersebut mengatakan, perubahan iklim telah membahayakan hak asasi manusia, kesehatan, bahkan nyawa mereka. Para lansia juga membawa catatan medis mereka sebagai bukti ke pengadilan.
Dalam tuntutan tersebut, mereka ingin ECHR memerintahkan Swiss untuk bekerja lebih keras dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Telah terbukti bahwa kami para wanita yang lebih tua sangat sensitif (terhadap perubahan iklim). Kami lebih cepat sakit karena gelombang panas daripada pria yang lebih tua atau kelompok lain," kata salah satu penggugat, Rosmarie Wydler-Waelti, yang berusia 73 tahun, dikutip dari ABC News.
Sidang pada Rabu (29/3/2023) itu digambarkan sebagai perisitiwa bersejarah. Adapun kasus tersebut menjadi yang pertama kalinya diadili di ECHR terkait perubahan iklim.
1. Swiss didera gelombang panas sejak 2022
Melansir DW, Marie-Eve Volkoff yang berusia 85 tahun mengatakan, gelombang panas telah memaksanya menghabiskan banyak waktu selama 11 minggu dengan berdiam di rumah. Situasi yang disebutnya sebagai lockdown iklim itu digambarkan lebih buruk daripada pandemik COVID-19
"Saya harus sangat membatasi aktivitas saya, menunggu, dengan tirai diturunkan dan AC menyala, memalukan bagi ahli ekologi! Gelombang panas berlalu, memungkinkan saya untuk kembali ke kehidupan normal," tulisnya.
Wanita lainnya mengatakan, mereka mengalami sesak napas, mual, dan kehilangan kesadaran selama gelombang panas.
Melansir BBC, suhu di Swiss telah meningkat lebih cepat dari suhu rata-rata global. Akibatnya, gelombang panas semakin sering terjadi.
Observatorium Iklim dan Kesehatan Eropa mengatakan, peningkatan suhu cenderung memiliki dampak serius pada kesehatan masyarakat di seluruh Eropa, terutama di kalangan orang lanjut usia. Bahkan, kematian akibat panas untuk orang di atas 65 tahun Eropa dilaporkan meningkat lebih dari 30 persen selama 20 tahun terakhir.
Meski Swiss tidak menyangkal bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan, namun mereka mengatakan hal itu tidak dapat dikaitkan secara khusus dengan kesehatan wanita tua.