Jakarta, IDN Times - Musim panas di Eropa tahun lalu dilaporkan menjadi yang terpanas sepanjang sejarah hingga menyebabkan ribuan kematian. Peneliti memperingatkan fenomena semacam ini bisa menjadi lebih sering terjadi.
Menurut laporan dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) dan Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa, yang diterbitkan pada hari Senin (19/6/2023), Eropa menjadi benua dengan pemanasan tercepat di planet ini. Suhu meningkat sekitar dua kali lipat rata-rata global sejak 1980-an.
Gelombang panas tahun lalu juga menyebabkan lebih dari 16 ribu orang tewas di Eropa.
"Sayangnya, ini tidak dapat dianggap sebagai kejadian satu kali atau keanehan iklim," kata Carlo Buontempo, Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, dikutip Reuters.
"Pemahaman kami saat ini tentang sistem iklim dan evolusinya memberi tahu kami bahwa peristiwa semacam ini adalah bagian dari pola yang akan membuat tekanan panas ekstrem lebih sering dan lebih intens di seluruh wilayah," tambah dia.