Latvia Tahan 14 Orang yang Menolak Pembongkaran Monumen Soviet

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Latvia pada Selasa (23/8/2022) menangkap belasan orang yang menolak pembongkaran monumen Uni Soviet di Riga. Penangkapan ini setelah adanya kerumunan warga yang menyaksikan proses penghancuran dan berujung protes dari warga.
Pada perayaan Hari Kemenangan tanggal 9 Mei lalu, Kepolisian Latvia juga sudah menangkap 35 orang yang melanggar aturan. Pasalnya, terdapat warga yang tetap merayakan hari tersebut, meski aksi itu dianggap sebagai bentuk glorifikasi perang di Ukraina, dilansir Baltic News Network.
1. Para pengunjuk rasa mulai berdatangan ke monumen pada sore hari
Menurut keterangan otoritas setempat, puluhan orang datang ke Taman Uzvaras untuk menyaksikan proses pembongkaran pada sore hari. Padahal, aparat sudah memberikan pengumuman bahwa warga tidak diperbolehkan datang ke lokasi pembongkaran monumen.
Semakin malam, para warga terus berdatangan untuk menaruh karangan bunga ke area monumen Uni Soviet tersebut. Kemudian para warga menyanyikan lagu Katyusha yang populer pada Perang Dunia II. Namun, kondisi semakin panas setelah warga terlibat percekcokan dengan polisi, dilansir RT.
Akibatnya, aparat kepolisian menyuruh seluruh warga untuk membubarkan diri dan pulang ke tempat tinggalnya. Namun, terdapat 14 orang yang ditangkap lantaran melanggar aturan untuk pergi dari area monumen tersebut.
Sementara itu, otoritas setempat yang sudah menyiapkan segala kemungkinan penolakan menuturkan bahwa semuanya berhasil dikendalikan. Hingga malam hari, seluruh patung di kompleks tersebut berhasil dihancurkan secara keseluruhan.