Potret hari pertama kebijakan pemisahan gender di kota Bogotá. Hanya terlihat para pria dalam antrian panjang di tempat perbelanjaan. twitter.com/ELTIEMPO
Banyak sekali pria. Pria dijalanan, pria di toko roti, pria di taman, pria di toko kelontong. "Aneh", ujar Adriana Pérez, seorang perawat di scrubs yang tengah berada di bank, satu satunya wanita yang terlihat di sana."Tapi itu berhasil."
Kebijakan yang baru dilaksanakan di ibu kota Bogotá ini dibuat dengan membagi jadwal keluar berdasarkan hitungan hari. Pada hari-hari bernomor ganjil, pria dapat meninggalkan tempat tinggal untuk melakukan kegiatan penting. Sementara ketika hari-hari genap tiba, giliran wanita yang diijinkan untuk keluar. Langkah ini pun diwajibkan bagi seluruh warga di Bogotá, meski dengan pengecualian yang diberikan bagi mereka yang bekerja di industri khusus seperti layanan makanan, pekerja kesehatan, petugas polisi, jasa pengiriman, serta kondisi penting lainnya.
Izin juga diberikan bagi pemilik anjing yang akan mengajak anjingnya berjalan-jalan, namun dengan waktu terbatas yakni 20 menit saja. Diluar itu, siapapun yang ketahuan melanggar akan dikenai denda mencapai $240 atau setara Rp3,7 juta, jumlah gaji minimum di Kolombia. Pelanggar pun harus membayar setengah denda dalam waktu lima hari atau menghadapi pengadilan. Seperti dikutip dari The New York Times.
Meski baru dijalankan, langkah ini menunjukkan perbedaan signifikan antara pria dan wanita dalam melakukan aktivitas. Dilansir dari Reuters (Thomson Reuters Foundation), Berdasarkan data yang dirilis oleh asosiasi pedagang Fenalco, ada perbedaan dalam perilaku pria dan wanita di satu wilayah ibu kota, dimana 1.500 wanita keluar pada hari yang ditentukan dibandingkan dengan pria yang hanya berjumlah 900 orang. Meskipun jumlah wanita yang keluar lebih banyak, tetapi wanita menghabiskan waktunya rata rata hanya 15 menit untuk berbelanja sementara pria cenderung membutuhkan waktu 45 menit.
Fenalco mencatat, dalam dua hari pertama penerapannya, ada penurunan 60% dalam jumlah orang yang pergi ke supermarket. Data lain juga menunjukkan wanita lebih taat aturan karena selama dua hari pertama itu pulalah, polisi telah menjatuhkan sanksi kepada 610 pria dibandingkan dengan jumlah wanita yang hanya 104 orang.