Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay/bodiantal

Jepang, IDN Times - Dilasir melalui Kyodo News dan The Japan Times makin banyaknya sekolah di Jepang yang mencoba menggunakan 'permainan' cognitive behavioral therapy (CBT) untuk membuat anak-anak dapat menghadapi permasalahan sehari-harinya serta nantinya dapat mengurangi kemungkinan membolos sekolah atau menggertak orang lain.

Seperti apa? Simak yuk!

1. Contoh penerapan 'games' CBT di Kelas

japantimes.co.jp (KYODO)

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di lima prefektur di Jepang telah memperkenalkan psikoterapi sebagai pengobatan. Terapi ini sering diterapkan untuk mengobati kecemasan, depresi atau gangguan lain pada orang dewasa, namun terapi ini juga digunakan dalam sebuah eksperimen yang bertujuan untuk membuat anak-anak dapat mengatasi ketakutannya sambil bersenang-senang.

"Ayo lakukan percobaan, saya ingin kalian membayangkan seekor gajah pink," ujar Yuto Kikuchi, 29, seorang guru di Sekolah Dasar Yakiri, kota Matsudo, prefektur Chiba.

Kikuchi sedang memberikan instruksi kepada sekelompok siswa kelas enam yang berjumlah sekitar 60 orang selama kelas CBT pada awal November.

Beberapa menit kemudian, Kikuchi membalikkan instruksinya.

"Tolong jangan berfikir tentang gajah pink sama sekali," katanya.

Anak-anak menutup mata mereka dan mencoba membuang gambar gajah pink dari benak mereka, setelah berusaha keras, banyak diantara mereka yang tidak bisa melupakan gajah pink tadi.

"Gajah pink terus bermunculan," kata seorang anak.

"Berapa banyak dari kalian yang kesulitan tidak memikirkan gajah pink?" Kikuchi bertanya.

Semua siswa mengangkat tangan.

Apakah inti dari latihan ini? Untuk menyadarkan akan pola pemikiran yang mungkin terjadi ketika kita mengalami keadaan cemas.

"Semakin kita berusaha untuk tidak memikirkan sesuatu, semakin kita benar-benar memikirkannya," jelas Kikuchi.

Perlu diketahui sekolah Yakiri memulai kelas CBT pada bulan April tahun ini.

2. CBT dapat diterapkan dengan pikiran, sugesti dan self-talk yang positif

Editorial Team

Tonton lebih seru di