Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Albania memberikan alternatif bagi masyarakat agar datang ke lokasi tertentu. Hal ini setelah ditutupnya akses basis data e-Albania, yang difungsikan untuk memberikan layanan kepada masyarakat secara online.
Kemendagri juga menegaskan, pelayanan online kepada masyarakat adalah hal yang sukses di Albania dan pemblokiran ini hanya bersifat sementara.
"Mengikuti komunikasi sebelumnya dengan Kemendagri, kami ingin menekankan bahwa ini hanya berlaku bagi pelayanan penting dari kepolisian dan kependudukan yang dilayani secara fisik di kantor sampai berakhirnya serangan siber," tuturnya.
Di sisi lain, mantan Perdana Menteri Sali Berisha, yang juga pemimpin partai oposisi Albania, menyalahkan ketidakcakapan pemerintah dalam menangani masalah serangan siber. Ia menolak tudingan keterlibatan Rusia, seperi yang dilaporkan media pro-pemerintah.
"Bagaimana pemerintah menginstruksikan semua pelayanan penting lewat laman ini? Bagaimana inisiatif ini diberlakukan sedangkan tidak ada orang profesional yang bisa melawan serangan siber di tempat itu?" tanya Berisha.