Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Albania (pexels.com/@eric-b-199437517)
Bendera Albania (pexels.com/@eric-b-199437517)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Albania, pada Senin (18/7/2022), melaporkan bahwa sistemnya telah mendapat serangan siber besar. Serangan yang ditujukan kepada National Agency for Information Society tersebut telah mengganggu sistem pelayanan masyarakat. 

Tak hanya itu, beberapa laman milik pemerintah Albania juga terpaksa ditutup karena mengalami gangguan. Selain itu, dikhawatirkan serangan ini digunakan untuk mengambil data pribadi milik pemerintah maupun masyarakat Albania. 

1. Pemerintah sebut serangan ini sebagai serangan sibernetik

Pemerintah Albania mengungkapkan bahwa negaranya tengah mengalami serangan sibernetik besar. Hal ini berdampak signifikan terhadap saluran utama milik National Agency for Information Society (AKSHI), yang dikenal memegang seluruh layanan pemerintah. 

"Albania telah mendapat serangan sibernetik besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kasus kriminal berupa serangan siber ini sudah disinkronisasi dan berasal dari luar Albania," papar Dewan Kementerian dalam konferensi pers. 

"Agar serangan ini tidak merusak sistem informasi kita, pihak National Agency of Information Society sementara menutup seluruh layanan online dan seluruh laman milik lembaga pemerintah," sambungnya, dilansir Balkan Insight

2. Presiden Meta sebut ini akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat

Presiden Ilir Meta mengungkapkan bahwa serangan siber ini sudah terjadi sejak Jumat (15/7/2022) lalu. Ia juga menegaskan agar sejumlah tindakan harus diberlakukan, demi mengembalikan seperti semula.

Meta juga menegaskan, situasi ini telah mengakibatkan pemblokiran pelayanan kepada masyarakat yang sangat serius. Pasalnya, masyarakat akan kesulitan dalam mengakses layanan dan bisnis yang umumnya disediakan dalam sistem tersebut. 

"Saya menilai situasi yang ditimbulkan dari pemblokiran akses pelayanan publik sebagai hal yang amat serius. Ini telah mengakibatkan kesulitan yang luar biasa bagi masyarakat, bisnis, dan aktivitas lain yang bersangkutan dengan sistem ini," tuturnya, dikutip dari Albania Daily News

3. Kemendagri instruksikan pelayanan fisik kepada masyarakat

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Albania memberikan alternatif bagi masyarakat agar datang ke lokasi tertentu. Hal ini setelah ditutupnya akses basis data e-Albania, yang difungsikan untuk memberikan layanan kepada masyarakat secara online

Kemendagri juga menegaskan, pelayanan online kepada masyarakat adalah hal yang sukses di Albania dan pemblokiran ini hanya bersifat sementara. 

"Mengikuti komunikasi sebelumnya dengan Kemendagri, kami ingin menekankan bahwa ini hanya berlaku bagi pelayanan penting dari kepolisian dan kependudukan yang dilayani secara fisik di kantor sampai berakhirnya serangan siber," tuturnya. 

Di sisi lain, mantan Perdana Menteri Sali Berisha, yang juga pemimpin partai oposisi Albania, menyalahkan ketidakcakapan pemerintah dalam menangani masalah serangan siber. Ia menolak tudingan keterlibatan Rusia, seperi yang dilaporkan media pro-pemerintah.

"Bagaimana pemerintah menginstruksikan semua pelayanan penting lewat laman ini? Bagaimana inisiatif ini diberlakukan sedangkan tidak ada orang profesional yang bisa melawan serangan siber di tempat itu?" tanya Berisha. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team