Saat pemungutan suara semakin dekat, pengawas pemilu telah memperingatkan bahwa kandidat agar tak memberikan paket makanan dan voucher bahan bakar yang dikeluarkan untuk keluarga yang terkena dampak krisis keuangan.
Parlemen berikutnya dapat mencetus reformasi yang diperlukan agar memperoleh dana dari International Monetary Fund (IMF). Bantuan IMF dipercaya dapat meredakan krisis ekonomi yang berlangsung di Lebanon.
Pound Lebanon telah kehilangan 95 persen nilainya dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, tabungan masyarakat diblokir di bank serta upah minimum yang diberikan sangat rendah, dilansir France 24.
Upah minimum di Lebanon diketahui tidak akan bisa untuk membeli tangki bensin dan listrik untuk kebutuhan sehari-hari. Lebih dari 80 persen populasi sekarang dianggap miskin oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kebanyakan dari mereka dikabarkan melarikan diri menuju negara-negara Eropa. Pemilihan umum Lebanon kali ini akan jadi kunci reformasi demi pemulihan ekonomi di Lebanon.