Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penandatanganan perjanjian ketiga negara pada Selasa, 21 Juni 2022. (Tangkapan layar video/Twitter/Timour Azhari)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Lebanon, Mesir, dan Suriah menandatangani perjanjian untuk aliran ulang gas dari jalur pipa Gas Alam Arab pada Selasa (21/6/2022) di Kota Beirut.

Turut hadir Menteri Energi Lebanon Walid Fayyad, Wakil Duta Besar Suriah untuk Beirut Ali Abdulkerim Ali, dan Duta Besar Mesir untuk Beirut Yasser Allavi, pada perjanjian gas yang diadakan di Kementerian Energi Lebanon.

1. Minta Mesir dibebaskan dari Caesar Act

Berdasarkan perjanjian tersebut, gas sebanyak 720 juta meter kubik per tahun akan dikirim dari Mesir ke Lebanon.

"Dengan gas Mesir, warga (Lebanon) akan dapat menyediakan listrik selama empat jam lagi sehari," kata Fayyad, dikutip Anadolu Agency.

Menurut Fayyad, para pihak dalam perjanjian itu meminta Mesir dibebaskan dari Caesar Act, yang mencakup sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap rezim Bashar Al Assad di Suriah.

AS memberlakukan Caesar Act pada 2019, yang memungkinkannya membekukan aset siapa pun yang berurusan dengan Suriah, dilansir The Arab Weekly.

Mesir meminta pemerintah AS untuk mendukung pelaksanaan perjanjian, mengingat fakta bahwa Bank Dunia sepenuhnya membiayai impor gas Mesir.

2. Hambatan sanksi AS

Editorial Team

Tonton lebih seru di