Gedung Putih di Amerika Serikat (Unsplash.com/Louis Velazquez)
Sebuah pertemuan diadakan di ibu kota Yordania, Amman, pada 9 September tahun lalu ketika Lebanon, Mesir, Suriah, dan Yordania menyetujui dimulainya kembali pengoperasian Pipa Gas Alam Arab milik Mesir serta ekspor gas ke Lebanon.
Namun, karena Caesar Act, tidak ada kemajuan nyata yang dibuat selama sembilan bulan terakhir. Yordania dan Mesir telah meminta persetujuan tertulis dari AS agar mereka tidak dikenakan sanksi.
Atas kekhawatiran ini, Menteri Energi Lebanon mengatakan pada Desember 2021 bahwa AS memberikan lampu hijau untuk pelaksanaan proyek. Meski demikian, tidak ada langkah yang diambil.
Amos Hochstein, penasihat senior keamanan energi di Departemen Luar Negeri AS, mengatakan setelah tiba di Beirut pada 14 Juni bahwa mereka akan melihat kesepakatan akhir antara Mesir dan Lebanon, untuk mengevaluasi kepatuhan sanksi proyek gas.