Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sejak 2 dekade terakhir, jumlah migran yang datang di perbatasan AS-Meksiko berada di kenaikan tertingginya, termasuk anak-anak yang tanpa pendamping. Sumber: twitter.com/ntvuganda

Washington D.C., IDN Times - Seorang pejabat tinggi dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada pekan ini mengungkapkan, bahwa sejak 2 dekade terakhir jumlah migran yang datang di perbatasan AS-Meksiko berada di kenaikan paling tingginya, termasuk anak-anak yang tanpa pendamping.

Dilansir dari kantor berita Reuters, pemerintahan Biden sudah berusaha penuh guna menampung kian bertambahnya anak-anak yang tiba tanpa kedua orang tuanya, yang telah menyebabkan mereka masuk ke bui, fasilitas perbatasan, sampai berhari-hari. Partai Republik menyalahkan Biden lantaran melapangkan kebijakan imigrasi, selagi beberapa dari Partai Demokrat tengah khawatir soal keadaan di fasilitas itu, serta mengapa anak-anak malah ditahan begitu lama.

1. U.S. Customs and Border Protection: Kira-kira dua pertiga dari migran anak tanpa pendamping berasal dari Guetamala, El Savador, serta Honduras

Biden yang merupakan presiden AS dari Partai Demokrat sejak 20 Januari lalu, menyanggupi untuk 'membalikkan' banyak kebijakan di perbatasan dari presiden sebelumnya, Donald Trump dari Partai Republik. Namun, tak lebih dari dua bulan sesudah masa kepresidenannya, dia menjumpai krisis kemanusiaan dan politik yang timbul.

Menurut U.S. Customs and Border Protection atau Badan Perlindungan Budaya dan Perbatasan Amerika Serikat (CBP), kira-kira dua pertiga dari migran anak tanpa pendamping yang telah ditahan di perbatasan mulai dari 1 Oktober 2020 lalu, berasal dari Guatemala, El Salvador, serta Honduras. Sisanya yaitu anak-anak dari negara Meksiko, sebagaimana dikutip dari majalah U.S News & World Report pada Kamis, (18/3/2021).

2. Kurang lebih 9.200 anak tanpa pendamping berada dalam tahanan kantor pengungsi U.S. Department of Health and Human Services

Editorial Team

Tonton lebih seru di