Ilustrasi radar (pixabay.com/David Mark)
Dilansir Reuters, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebelumnya memperingatkan konflik seperti di Ukraina bisa terjadi di Asia Timur.
Oleh karena itu, Kishida menawarkan bantuan militer kepada negara-negara yang juga khawatir. Termasuk memasok radar ke Filipina yang dinilai pejabat Tokyo untuk menutup celah pertahanannya.
“Sangat berguna memberikan radar ke Filipina karena itu berarti kami dapat berbagi informasi tentang Selat Bashi,” kata pensiunan laksamana Katsutoshi Kawano, mengacu pada jalur air yang memisahkan Filipina dan Taiwan.
Tiga pejabat Tokyo yang terlibat perencanaan strategi keamanan nasional, lewat syarat anonim mengatakan, Amerika Serikat (AS) menasihati Jepang mengenai alutsista yang perlu disuplai ke Filipina.
Saran tersebut diberikan AS karena hubungan Jepang-Filipina tergolong erat di bidang pertahanan. Namun, salah seorang pejabat Tokyo mengatakan bantuan itu adalah inisiatif tersendiri, bukan desakan dari Washington.
"Kami sedang dalam proses memilih peralatan yang dapat digunakan untuk pemantauan dan keamanan maritim. Kami belum tahu persisnya seperti apa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang.