Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Lithuania (twitter.com/GitanasNauseda)
ilustrasi bendera Lithuania (twitter.com/GitanasNauseda)

Jakarta, IDN Times - Departemen Keamanan Negara Lithuania (VSD), pada Selasa (7/5/2024), memperingatkan ancaman provokasi dari Rusia di negaranya. Moskow dituding akan menggalakkan aksinya di tengah perayaan Hari Kemenangan Perang Dunia II pada 9 Mei. 

Pekan lalu, Rusia sudah menyatakan akan membalas negara-negara Baltik (Lithuania, Latvia, dan Estonia) yang memperlakukan negaranya dengan buruk. Moskow menyebut pembalasan tersebut berupa sanksi ekonomi dan transit kepada negara-negara Baltik. 

1. Rusia dituding ingin memicu kepanikan di Lithuania

VSD mengatakan, terdapat pihak yang berhubungan dengan Kremlin dan melakukan sejumlah operasi psikologis-informasional terhadap Lithuania beserta negara-negara Baltik lainnya. 

"Yang harus diperhatikan dari serangan psikologis-informasional adalah kampanye serangan di tengah peristiwa terkini di negara target dan sejumlah narasi sudah dibuat menggunakan tema penting untuk disebarkan ke publik," terang VSD, dikutip LRT

Otoritas setempat menyebut operasi ini ditujukan untuk mempengaruhi dan mengintimidasi publik, termasuk menciptakan kepanikan dan mengganggu tugas dari institusi negara. 

"Pada tahun lalu, monumen resisten anti-Soviet di negara-negara Baltik sudah dirusak tepat pada malam menjelang Hari Kemenangan di Rusia. Kami menduga akan ada aksi serupa di area tertentu menjelang perayaan Hari Kemenengan tahun ini," sambungnya. 

2. Peringatkan rekrutmen mata-mata yang menargetkan warga Lithuania

Tentara Lithuania. (twitter.com/a_anusauskas)

VSD juga memperingatkan tingginya potensi rekrutmen warga Lithuania dan negara Baltik lainnya oleh Rusia dan Belarus. Mereka diduga akan ditugaskan untuk melancarkan serangan dan provokasi di Lithuania. 

"Media sosial digunakan untuk kepentingan ini seiring terus munculnya iklan yang menawarkan jasa mata-mata dengan imbalan uang. Mereka ditugaskan untuk mengambil gambar lokasi strategis, seperti fasilitas dan infrastruktur militer, serta mengambil data orang tertentu atau bahkan melakukan vandalisme hingga sabotase," tuturnya. 

Pihak intelijen meminta warga secara aktif melaporkan segala unggahan di media sosial yang berkaitan dengan jasa mata-mata, aksi vandalisme, maupun aksi-aksi yang melanggar hukum lainnya. 

3. Polandia siagakan keamanan di tengah ancaman Rusia

Kendaraan lapis baja milik tentara Polandia. (twitter.com/LTU_Army)

Menteri Pertahanan Polandia, Władysław Kosiniak-Kamysz, telah menyiagakan aparat keamanan menyusul laporan potensi pemboman dan sabotase dari Rusia di Eropa. 

"Ancaman tersebut memang ada. Maka dari itu, seluruh badan keamanan dan pertahanan di Polandia sudah disiagakan dalam mengadang dan mencegah segala bentuk ancaman terhadap stabilitas Polandia," tegasnya, dikutip TVP World.

"Kami sudah menangkap sejumlah orang yang ada di balik kita. Mereka adalah terduga pelaku sabotase dan pengrusakan stabilitas negara. Mereka diduga berniat menyalakan api di lokasi penting dan menebar teror," sambungnya. 

Tindakan ini menanggapi informasi yang dimuat dalam Financial Times yang mengangkat bukti-bukti bahwa Kremlin berniat mengadakan serangan dan sabotase di Eropa. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm