Jakarta, IDN Times - Lebih dari 200 organisasi global nonpemerintah (LSM) mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk memberlakukan embargo senjata kepada Myanmar. Mereka menilai, di tengah krisis kemanusiaan yang tak kunjung mereda, tindakan konkret lebih diperlukan daripada pernyataan yang bersifat rektorik belaka.
Dilansir dari Channel News Asia, sekumpulan LSM tersebut menilai junta Myanmar telah mempertontonkan ketidakpedulian yang tidak berperasaan terhadap kehidupan manusia. Berdasarkan data yang dihimpun Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sedikitnya 769 orang, termasuk 51 anak-anak, tewas akibat bentrokan antara kelompok sipil anti-kudeta dengan aparat. Angka itu belum termasuk ratusan orang yang hilang tanpa jejak.
“Tidak ada pemerintah yang boleh menjual satu peluru pun ke junta dalam keadaan seperti ini. Menerapkan embargo senjata global ke Myanmar adalah langkah minimum yang diperlukan Dewan Keamanan untuk menanggapi kekerasan militer yang meningkat,” demikian keterangan lembaga tersebut pada Rabu (5/5/2021).