Dilansir dari BBC, Mahkamah Agung Meksiko pada hari Selasa waktu setempat telah mengambil keputusan hukuman pidana untuk pelaku aborsi tidak konstitusional.
Keputusan tersebut, untuk Negara Bagian Coahuila, mencegah perempuan dituntut secara hukum karena melakukan tindakan aborsi.
Tindakan itu sendiri sangat dibatasi di sebagian besar Meksiko, kecuali di 4 negara bagian yang ada di sana.
Hakim Agung, Luis Maria Aguilar, menggambarkan langkah itu sebagai langkah yang bersejarah bagi hak-hak perempuan.
Pengadilan juga memerintahkan Negara Bagian Coahuila untuk menghapus sanksi aborsi dari hukum pidananya.
Dengan demikian, keputusan tersebut dapat membuka jalan bagi dekriminalisasi aborsi di seluruh Meksiko.
Presiden Mahkamah Agung Meksiko, Arturo Zaldivar, memuji keputusan itu sebagai momen penting bagi semua wanita, terutama yang paling rentan.
Pemungutan suara oleh 10 hakim yang hadir berasal dari kasus 2018 lalu yang menantang undang-undang pidana mengenai aborsi di Coahuila, yang baru saja memperketat undang-undangnya.
Itu juga muncul ketika gerakan feminiis yang berkembang telah turun ke jalan di Meksiko untuk mendesak adanya perubahan, termasuk seruan untuk mengakhiri undang-undang anti-aborsi pada buku-buku di sebagian besar Meksiko.