Jakarta, IDN Times - Presiden Emmanuel Macron menuduh Rusia menyebarkan propaganda anti-Prancis di kawasan Afrika. Tuduhan ini disampaikannya saat berbicara di sela-sela Pertemuan Negara Berbahasa Prancis ke-18 di Tunisia, Minggu (20/11/2022).
Saat itu, Macron diminta untuk menanggapi kritikan bahwa Prancis mengeksploitasi hubungan ekonomi dan politik dengan bekas jajahannya untuk kepentingannya sendiri. Macron pun menuduh Rusia sebagai dalang yang menyebarkan persepsi tersebut.
“Persepsi ini diberikan oleh orang lain, ini adalah proyek politik. Saya tidak bodoh, banyak influencer, terkadang berbicara di program Anda, dibayar oleh Rusia. Kami mengenal mereka," kata Macron kepada TV5 Monde dalam sebuah wawancara, dikutip dari Reuters.