Macron Sebut Duta Besar Prancis Disandera Niger

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Sylvain Itte, duta besar untuk Niger, telah disandera di kantor kedutaan di kota timur Semur-en-Auxois. Macron mengatakan hal itu pada Jumat (15/9/2023), saat melakukan perjalanan ke Burgundy.
Sejak Niger mengalami kudeta militer pada Juli, Prancis yang memiliki sekitar 1.500 tentara di negara itu telah menolak terlibat hubungan diplomatik dengan junta. Juru bicara junta Amadou Abramane, telah menghentikan seluruh kesepakatan militer dengan Prancis dan meminta duta besar untuk meninggalkan negara itu sejak 25 Agustus.
1. Bertahan dengan makan ransum tentara
Sylvain Itte telah diminta meninggalkan Niger dalam waktu 48 jam sejak pengumuman pengusiran dilakukan pada 25 Agustus lalu. Namun Prancis bersikukuh tidak akan menuruti perintah junta militer karena tidak mengakui kekuasaan mereka yang telah menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum.
Presiden Emmanuel Macron kini mengatakan bahwa duta besarnya telah disandera di kantor kedutaan di kota timur Niger.
"Di Niger, saat saya berbicara dengan Anda, kami memiliki duta besar dan anggota diplomatik yang disandera di kedutaan Prancis. Mereka mencegah pengiriman makanan. Dia memakan jatah tentara," kata Macron dikutip dari Politico.
Dalam penjelasannya, Macron juga mengatakan bahwa duta besar telah menjadi persona non-grata. Selain itu, duta besar tersebut tidak bisa keluar dan tidak diberi makan.