Macron Serukan Akhiri Hukuman Mati di Seluruh Dunia

Jakarta, IDN Times - Dalam memperingati 40 tahun penghapusan hukuman mati pada hari Sabtu (9/10), Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan kepada dunia untuk menghapus hukuman tersebut.
Macron juga berjanji akan meluncurkan perjuangan secara universal penghapusan hukuman mati. Tahun depan, Prancis yang bakal menjadi bagian dari kepresidenan Uni Eropa (UE), akan mengumpulkan masyarakat sipil dan pemimpin negara guna menyampaikan pentingnya penghapusan hukuman mati.
Sampai saat ini, masih banyak negara yang menerapkan hukuman mati. Bahkan negara-negara dengan ekonomi raksasa seperti India, China dan Amerika Serikat juga masih mempertahankan hukuman tersebut.
1. Hukuman mati digambarkan sebagai kekejian
Dalam laman resmi diplomasi pemerintah Prancis, hukuman mati di negara tersebut secara resmi dihapuskan pada 9 Oktober 1981. Sosok yang mendorong diberlakukan penghapusan hukuman mati lewat undang-undang adalah Robert Badinter, Menteri Kehakiman Prancis saat itu.
Dalam memperingati 40 tahun penghapusan hukuman mati tersebut, Emmanuel Macron berbicara di Pantheon, menggambarkan hukuman itu sebagai "kekejian."
Dilansir dari France24, Presiden Prancis tersebut mengatakan akan mengadakan pertemuan puncak tahun depan guna menekan dan menghapuskan hukuman mati di seluruh dunia.
Rencana yang dia susun adalah ketika Prancis menjadi bagian dari kepresidenan Uni Eropa, yakni pada paruh pertama tahun 2022 mendatang. Pertemuan tingkat tinggi akan diselenggarakan di Paris, "menyatukan masyarakat sipil dari negara-negara yang masih menerapkan hukuman mati [...], untuk meyakinkan para pemimpin mereka tentang pentingnya dan urgensi untuk menghapusnya."
Slogan yang akan Macron dengungkan adalah "Bersama menentang hukuman mati."