Jakarta, IDN Times - Majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad yang mengundang kontroversi pada 2015 lalu. Kartun itu dimuat ulang untuk menandai dimulainya persidangan para pelaku dan kaki tangan dalam aksi teror yang terjadi 2015 lalu. Sidang tersebut digelar pada Rabu (2/9/2020) waktu Prancis, dan akan mendakwa 14 orang.
Kantor berita Reuters hari ini melaporkan, tiga orang terdakwa lainnya akan disidangkan secara in absentia. Sebab, ia berhasil keluar dari Prancis dan diduga tewas terbunuh dalam peperangan di Suriah. Tiga terdakwa yang berhasil kabur yakni Said, Cherif Kouachi, dan Amedy Coulibaly.
Harian Inggris, The Guardian melaporkan, ada beragam dakwaan yang dialamatkan kepada 14 kaki tangan pelaku teror tersebut. Mulai dari memasok senjata sampai logistik, sehingga serangan teror ke kantor pusat Charlie Hebdo di Paris bisa terealisasi.
Sebagian besar dari 11 terdakwa kepada polisi mengaku bahwa mereka menyadari akan diajak untuk berbuat tindakan kriminal. Tetapi, mereka mengklaim tidak tahu bila aksi yang mereka ikuti untuk melakukan pembunuhan massal. Sebelas terdakwa itu terancam hukuman bui selama lima tahun.
Proses persidangan diprediksi akan digelar hingga Oktober mendatang. Lalu apa alasan redaksi Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun yang lima tahun lalu menjadi penyebab kantor mereka didatangi anggota kelompok teroris Al-Qaeda?