Jakarta, IDN Times - Pemerintah Mali, pada Minggu (4/8/2024), mengakhiri hubungan diplomatik dengan Ukraina, menyusul pernyataan Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) yang mengaku telah memberikan informasi kepada pemberontak Strategic Framework for the Defense of the People of Azawad (CSP-DPA).
Usai dilanda kudeta militer pada 2021, Mali berpaling dari Barat dan meminta bantuan pasukan pembunuh bayaran Rusia, Wagner, melawan pemberontak dan teroris di negaranya. Mali juga sudah membentuk aliansi pertahanan bersama Niger dan Burkina Faso.