Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
qz.com

Bill Richardson, diplomat veteran AS, telah mengundurkan diri dari sebuah dewan internasional yang bertugas membantu pemerintah Myanmar menangani krisis Rohingya. Aung San Suu Kyi selaku pemimpin Myanmar disebutnya kurang memiliki "kepemimpinan moral".

Richardson, mantan anggota kabinet era Presiden Bill Clinton, mundur saat 9 anggota dewan penasihat lainnya tengah melakukan kunjungan pertama ke negara bagian Rakhine yang kini ditinggalkan oleh sekitar 700 ribu Muslim pasca konflik pecah Agustus 2017 lalu.

"Alasan utama saya mengundurkan diri adalah dewan penasihat ini adalah whitewash (istilah untuk hal yang berhubungan dengan masalah rasial)," ujar Richardson dalam sebuah wawancara dengan Reuters. Dirinya juga menambahkan bahwa tidak ingin menjadi bagian dari "regu pemandu sorak untuk pemerintah".

1. Bill Richardson tampaknya tidak ingin lagi bekerja untuk sebuah tim yang terkesan tidak melakukan apa-apa untuk masalah Rohingya yang harusnya mereka tangani

theguardian.com

Richardson juga mengatakan merasa "terkejut dengan situasi di mana media massa, PBB, kelompok hak asasi manusia dan masyarakat internasional selalu diremehkan" dalam tiga hari terakhir pertemuan dewan dengan pejabat Myanmar.

"Dia tidak mendapatkan nasihat bagus dari timnya," kata Richardson tentang Suu Kyi, yang dikenalnya sejak tahun 1980-an. "Saya sangat menyukai dan menghormatinya. Tapi dia belum menunjukkan kepemimpinan moral dalam isu Rakhine dan menyangkal tuduhan yang dijatuhkan padanya, saya menyesali hal itu."

Mantan gubernur negara bagian New Mexico itu mengaku bertengkar dengan Suu Kyi dalam sebuah rapat bersama anggota dewan lainnya pada hari Senin (22/1/2018) lalu saat dia menyinggung kasus dua wartawan Reuters yang diadili karena dituduh melanggar undang-undang rahasia negara.

Dia mengatakan bahwa Suu Kyi "sangat marah" dan bersikeras kasus wartawan Reuters "bukan bagian dari pekerjaan dewan penasehat". Pertengkaran itu rupanya berlanjut hingga waktu makan malam.

2. Aung San Suu Kyi disebut oleh Richardson kekurangan "kepemimpinan moral" dalam upaya menangani masalah Rohingya

Editorial Team

Tonton lebih seru di