Mathias Cormann terpilih sebagai Sekjen OECD pada hari Jumat, 12 Maret dan berjanji fokus awalnya adalah pemulihan ekonomi dari virus korona, perubahan iklim dan pajak digital. Sumber:twitter.com/Mathias Cormann
Melansir dari The Sidney Morning Herald, Cormann yang terpilih telah bersaing dengan sembilan kandidat lainnya dari berbagai negara. Dalam proses pemilihan tersebut kandidat yang menjadi saingan kuat Cormann adalah mantan senator dan mantan komisaris perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom, yang berasal dari Swedia. Namun, lobi yang dilakukan oleh Cormann, Perdana Menteri Scott Morrison, jaringan duta besar Australia, dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan telah berhasil meyakinkan mayoritas negara anggota untuk mendukung Cormann.
Pada konsultasi awal pekan ini gagal menentukan apakah Cormann atau Malmstrom yang menjadi pemimpin OECD selanjutnya. Sebuah pemungutan suara baru diadakan pada Jumat pagi waktu Paris dan Cormann berhasil meraih suara untuk menjadi Sekjen OECD dan akan mulai menjabat pada 1 Juni.
Cormann dipilih karena pengalamannya politiknya sebagai menteri keuangan dan pengalamannya sebagai anggota senat, serta keahliannya dalam diplomasi ekonomi internasional.
Dalam kepemimpinannya di OECD mantan menteri keuangan Australia itu berjanji untuk menempatkan fokus awalnya pada pemulihan ekonomi dari virus corona, perubahan iklim, dan pajak digital.
“Saya ingin berterima kasih kepada Cecilia Malmstrom dan semua kandidat yang mengajukan diri sebagai bagian dari proses ini atas kerja keras dan komitmen mereka terhadap nilai-nilai dan pentingnya OECD. Saya ingin berterima kasih kepada pemerintah Australia, khususnya Perdana Menteri, Bendahara, Menteri Luar Negeri dan dua menteri perdagangan kami selama periode ini, atas dukungan kuat mereka terhadap pencalonan saya. Terima kasih khusus kepada tim pekerja keras di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, di Canberra dan di seluruh dunia, yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mendukung kampanye saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada oposisi atas tawaran dukungan bipartisan yang murah hati.”
Salah satu fokus awal Cormann adalah paja digital yang telah menjadi isu penting. Pajak digital diperkirakan akan meraup pendapatan tambahan hingga 135 dolar AS miliar atau setara dengan Rp1,9 kuadriliun, untuk 137 pemerintah. OECD telah diminta untuk merancang pajak baru dalam mencegah AS melancarkan perang perdagangan terhadap negara lain, yang berniat menerapkan pajak digital yang lebih adil untuk raksasa teknologi dari Silicon Valley yang berbasis di AS.