Ilustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)
Dilansir Al Jazeera, si pelaku sama sekali tidak memiliki hubungan dengan para korbannya. Penyerangan pertama kali dilakukan oleh pelaku pada Sabtu malam. Kala itu, pelaku melewati rumah seorang pria bernama Gleason yang sedang memotong rumput di halaman rumahnya. Aku pelaku, ia melakukan penembakan tersebut karena mendengar perintah dari Tuhan.
Pihak berwenang yang mendapatkan laporan tersebut tidak menemukan pelaku. Hingga saat sekitar jam 04:30, pelaku kembali ke rumahnya untuk meletakkan glowsticks dan segera berangkat lagi.
Tak terduga, seorang letnan mendengar suara tembakan dan mengarahkan seluruh tim keamanan bergerak mendatangi tempat kejadian.
Pihak berwenang pun tiba di sebuah rumah, mendapati truk putih yang terbakar. Mereka kemudian mendengar suara teriakan seorang wanita dan rengekan bayi yang kemudian disusul dengan suara tembakan lagi, dilansir dari CBS News.
“Mereka memohon untuk hidup mereka, dan saya tetap membunuhnya,” kata pelaku kepada pihak keamanan saat diinterogasi.
Petugas pun berusaha memasuki rumah melalui pintu depan namun berhasil dihalangi. Saat mereka berlari kea rah belakang, mereka telah mendapati seorang pria dengan mengenakan pelindung seluruh tubuh termasuk penutup kepala dan lutut serta rompi anti peluru dengan lengkap.
Saling tembak pun terjadi antara pelaku dan pihak keamanan. Hingga pada akhirnya si pelaku menyerah dan menyerahkan dirinya ke petugas.