Melansir The Guardian, Trujillo mengatakan bahwa penahanan dilakukan guna menekan pemerintah, untuk mengirim delegasi dan menilai kerusakan lingkungan akibat tumpahan 2.500 ton minyak mentah ke Sungai Cuninico pada 16 September.
Tumpahan minyak telah membuat kelompok pribumi Cuninico memblokir transit semua kapal di sungai.
Akibat minyak yang tumpah, pemerintah pada 27 September mendeklarasikan keadaan darurat selama 90 hari di wilayah tersebut, yang merupakan rumah bagi komunitas Cuninico dan Urarinas, di mana sekitar 2.500 penduduk pribumi tinggal.
Minyak yang tumpah ke Sungai Cuninico disebabkan oleh pecahnya pipa minyak Norperuano. Pipa Norperuano, di bawah kendali perusahaan milik negara Petroperu, memiliki panjang hingga 800 kilometer.
Menurut Petroperu, tumpahan itu akibat pemotongan pipa yang disengaja sepanjang 21 cm. Pipa itu dibangun empat dekade lalu untuk mengangkut minyak mentah dari wilayah Amazon ke Piura.