Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
suasana di Haiti (unsplash.com/theinnervizion)
suasana di Haiti (unsplash.com/theinnervizion)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Haiti meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar segera mengirimkan pasukan internasional untuk melawan geng kriminal. Ia menyebut polisi sudah kewalahan mengatasi teror dan aksi kekerasan dari geng kriminal. 

Belakangan ini, rentetan kasus kekerasan yang digerakkan oleh aktivitas organisasi kriminal Haiti semakin intens. Bahkan, situasi keamanan dan stabilitas di negara Karibia itu semakin memburuk sejak awal 2024. 

1. Geneus sudah berulang kali memohon ke DK PBB

Menteri Luar Negeri Haiti, Jean Victor Geneus, mendesak agar segera diterjunkan pasukan multinasional untuk membantuk aparat kepolisian Haiti melawan geng kriminal yang semakin brutal. 

"Saya sudah mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB secara berkala dalam 2 tahun terakhir sampai sekarang dan menggambarkan bagaimana mengerikannya situasi keamanan serta kemanusiaan di Haiti saat ini," terang Geneus, dikutip VOA News.

Ia pun berharap ini terakhir kalinya ia memohon kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera menerjunkan pasukan internasional di negaranya. 

"Rakyat Haiti sudah tidak dapat menahan lagi aksi kekerasan yang kian brutal dari geng kriminal. Kami berharap inisiatif ini akan membuahkan hasil dan pengiriman pasukan internasional segera dieksekusi tanpa penundaan," sambungnya. 

2. Penyelundupan senjata marak terjadi di Haiti

Kepala PBB bidang Kriminal dan Narkoba (UNODC) Ghada Waly memperingatkan naiknya arus penyelundupan senjata yang dilakukan oleh geng kriminal Haiti dan berimbas pada parahnya konflik internal beserta kekerasan di Haiti. 

"Ini sangat penting untuk dipahami bahwa kami harus mengadakan segala langkah dalam mencegah semakin buruknya penyelundupan senjata api ilegal yang akan berdampak pada meningkatnya kasus kekerasan di Haiti dan Karibia," ujarnya, dikutip Reuters.

Berdasarkan laporan terbaru UNODC, senjata api ilegal yang berhasil disita di Haiti mayoritas berasal dari Amerika Serikat (AS), terutama dari negara bagian Florida, Arizona, Georgia, Texas, dan California. 

Sementara itu, penyelundup senjata diduga punya hubungan dengan geng kriminal terkuat di Haiti, seperti 400 Mawozo dan 5 Segond. Senjata itu penting bagi geng kriminal Haiti untuk memperluas wilayah kekuasaannya. 

3. Hampir 5 ribu orang tewas akibat perang geng di Haiti

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, konflik antar-geng kriminal di Haiti semakin memburuk pada 2023. Bahkan, kasus kematian akibat perang antar-geng naik hingga 110 persen dan mencapai 4.789 orang. 

"Saya terkejut dengan kondisi di Haiti dan memburuknya kekerasan antar-geng kriminal pada 2023. Geng kriminal telah membunuh, menculik, dan melakukan kekerasan seksual, terutama pada anak-anak dan perempuan muda. Kekerasan ini semakin parah karena adanya impunitas," terang Guterres. 

Ia menambahkan, kekerasan geng kriminal di Haiti semakin meluas ke area pedesaan. Polisi diketahui mengalami kesulitan dalam mengambil alih wilayah yang dikuasai geng kriminal dan meredan aksinya

Setidaknya 1 dari 10 kantor polisi di Haiti diserang oleh geng kriminal pada 2023. Bahkan, banyak kendaraan polisi yang tidak dapat dioperasikan usai betempur dan anggota geng kerap menyamar sebagai polisi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm