Jakarta, IDN Times - Maroko, pada Kamis (19/9/2024), mengatakan 152 orang hadir di pengadilan untuk menghadapi tuduhan hasutan migrasi ilegal. Mereka menggunakan media sosial untuk mendorong penyeberangan ilegal massal ke Ceuta, wilayah eksklave Spanyol.
Wilayah Ceuta dan Melilla milik Spanyol merupakan satu-satunya perbatasan darat antara Uni Eropa dan Afrika. Kedua daerah kantong itu telah lama menjadi magnet bagi para migran gelap yang berusaha mencapai Eropa.