Ilustrasi bendera Burkina Faso. (Pixabay.com/OpenClipart-Vectors)
Serangan terhadap tokoh agama sering terjadi di Burkina Faso. Lima tahun lalu, seorang pendeta diculik dari kota utara Djibo dan masih hilang hingga kini. Pada 2021, imam utama di kota yang sama, Djibo, diculik oleh orang-orang bersenjata dan ditemukan tewas beberapa hari kemudian.
Para pekerja kemanusiaan mengatakan, Burkina Faso adalah salah satu krisis yang paling diabaikan di dunia. Negara itu telah mengalami ketidakamanan yang merajalela selama bertahun-tahun. Sekitar setengah wilayah berada di luar kendali pemerintah karena kelompok jihad telah merusak negara.
Para pemberontak telah membunuh ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi. Selain itu, sekitar seperempat dari seluruh anak balita diperkirakan mengalami hambatan pertumbuhan akibat kelaparan.
Militer yang merebut kekuasaan pada Januari 2022 berjanji memenangkan pertempuran melawan pemberontak. Namun, kekerasan terus berlanjut, jumlah orang yang terbunuh oleh para teroris meningkat hampir tiga kali lipat pada Agustus tahun lalu dibandingkan 18 bulan sebelumnya, menurut laporan Pusat Studi Strategis Afrika pada bulan Agustus.
Selain terbatasnya kapasitas junta, situasi keamanan juga diperburuk oleh buruknya perbatasan negara dengan Mali dan Niger, yang keduanya juga dijalankan oleh junta dan juga berjuang menghadapi krisis keamanan.