Ilustrasi - Umat muslim menunaikan ibadah salat Idul Adha di Masjid Al Azhar, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.)
Spior, organisasi yang mewakili umat Islam yang mendorong partisipasi mereka dalam masyarakat Belanda, mengeluarkan pernyataan yang menyebut penyelidikan itu sebagai bentuk Islamofobia.
“Dengan pemerintah yang begitu keras dan radikal menggambarkan komunitas Muslim sebagai ‘kelompok lain' dan ‘berpotensi berbahaya’, populisme tampaknya telah mencapai tingkat pemerintahan yang lebih tinggi,” kata organisasi itu.
Awal tahun ini, politikus sayap kanan, Geert Wilders, berkampanye untuk menutup masjid, sekolah Islam, dan melarang Al-Qur'an di Belanda. Partainya, Party for Freedom (PVV), juga menyerukan pembentukan kementerian yang bertugas untuk de-islamifikasi.