Pembeli mengantri di pasar ikan Rialto, saat larangan terbaru untuk pasar terbuka diberlakukan oleh daerah Veneto untuk mencegah penyebaran virus corona di Venesia, Italia, pada 4 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Manuel Silvestri
Ia bekerja untuk Golden Pacific Fashion and Design dan mengaku bahwa pada akhir pekan kemarin mengurus banjir permintaan dari sejumlah pemerintah negara bagian di Amerika Serikat, rumah sakit, distributor, pemerintah nasional hingga perusahaan-perusahaan swasta yang berusaha memberikan masker gratis kepada karyawan mereka.
Situasi ini melahirkan atmosfer yang "kacau" seiring dengan meningkatnya penyebaran virus corona menjadi hampir 1,3 juta kasus di 183 negara. "Uang berbicara," ujar Crotty. "Pabrik-pabrik tahu satu hal: berapa yang masuk ke rekening bank saya dan kapan masuk ke sana? Dan jika uang itu masuk sebelum orang lain, maka dia lah yang akan mendapatkan jatah produksi."
Beberapa pabrik membuat barang lain saat situasi normal. Kini, mereka beralih jalur memproduksi masker dan menuntut 50 persen pembayaran ketika permintaan sedang dalam pembuatan. Sebanyak 50 persen sisanya dibayarkan sebelum masker-masker keluar dari pabrik. Cara pembayaran pun dibatasi mengingat selalu ada potensi terjadinya penipuan.
Pemilik pabrik "tidak peduli" dengan keadaan saat ini. "Mereka menerima permintaan dari orang-orang yang tak pernah mereka dengar sebelumnya. Ini adalah kondisi yang tak biasa untuk pabrik-pabrik tersebut ada di bangku kemudi. Dan mereka tak duduk di kursi sopir Volkswagen, melainkan limosin Mercedes," tambah Crotty, merujuk kepada besarnya peluang untung yang mereka peroleh di tengah wabah.