Melansir dari BBC, Jonathan Pollard dan istrinya Esther tiba di Bandara Ben Gurion, Israel pada Rabu, 30 Desember. Jonathan terbang ke Israel dari New Jersey dengan menggunakan pesawat pribadi milik pengusaha AS, Sheldon Adelson.
Jonathan dan istrinya yang tiba di bandara Israel langsung disambut oleh PM Israel Benjamin Netanyahu. Keduanya setelah turun dari pesawat berlutut di dasar tangga dan mencium landasan, kemudian mengucapkan pemberkatan Shehecheyanu dengan PM Netanyahu, yang kemudian mereka berdua diberikan kartu identitasnya sebagai warga Israel.
"Selamat datang kembali. Senang sekali Anda akhirnya bisa pulang. Sekarang Anda bisa memulai hidup baru, dengan kebebasan dan kebahagiaan," kata Netanyahu kepada Jonathan.
"Kami sangat gembira bisa pulang setelah 35 tahun dan kami berterima kasih kepada rakyat dan perdana menteri Israel karena telah membawa kami pulang. Tidak ada yang bisa lebih bangga dari negara ini atau pemimpin ini daripada kami. Kami berharap menjadi warga negara yang produktif secepat dan secepat mungkin dan melanjutkan hidup kami di sini," kata Jonathan.
Setelahnya mereka berdua akan melakukan karantina di sebuah apartemen di Yerusalem selama dua minggu ke depan sebagai tindakan pembatasan virus corona di Israel.
Beberapa politisi Israel juga menyambut kedatangan Jonathan, termasuk Presiden Reuven Rivlin dengan menyabutnya dengan di Twitter.
Menteri Transportasi Israel Miri Regev juga menulis di Twitter dalam menyabut Jonathan di Israel.
"Tidak ada orang Israel yang tidak merasa senang pagi ini untuk melihat pendaratan Pollard di Israel dan saat dia mencium bumi negara, yang telah diimpikannya selama 35 tahun."
Mengutip dari Associated Press, Effi Lahav pemimpin dari kelompok aktivis yang mengusahakan pembebasan Jonathan dari penjara, mengatakan "kedatangan Pollard (dirahasiakan) karena kami menyadari lebih baik merahasiakan kedatangannya. Kami tidak tertarik untuk menentang siapa pun, yang pasti tidak ... Amerika Serikat. Sangat mengharukan dan sangat bersejarah" dan momen yang organisasinya, "tunggu, diinginkan dan didoakan serta ditindaklanjuti selama bertahun-tahun ini."