Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Meksiko (unsplash.com Alexander Schimmeck)

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang di Meksiko bagian barat mengatakan mereka telah menemukan jenazah aktivis antitambang Higinio Trinidad de la Cruz pada Minggu (26/11/2023). Ia sebelumnya dilaporkan diculik pada Sabtu (25/11/2023).

Dilansir Associated Press, jenazah De la Cruz ditemukan di jalan pedesaan di negara bagian Jalisco, dekat perbatasan dengan negara bagian tetangga Colima. Ia diduga ditembak mati.

Kelompok komunitas Tiskini mengatakan, de La Cruz adalah seorang aktivis lingkungan dan komunitas di kota Ayotitlan, Jalisco. Dia diketahui menentang pembalakan liar dan penambangan bijih besi yang telah mengubah lingkungan masyarakat pedesaan.

1. Aktivis kerap menjadi target kejahatan oleh kartel

Jaksa negara bagian Jalisco mengatakan mereka sedang menyelidiki kejahatan tersebut, namun Tiskini meminta jaksa federal untuk menangani kasus ini.

Kelompok tersebut juga menuntut perlindungan bagi penduduk Ayotitlan. Mereka mengatakan bahwa komunitas mereka dikepung oleh kartel narkoba yang kerap menjarah tanah dan sumber daya alam melalui penambangan dan penebangan ilegal.

Di Meksiko, merupakan hal yang lumrah bagi kartel untuk berpartisipasi atau mengambil keuntungan dari aktivitas semacam itu. Kejahatan terhadap aktivis di Meksiko juga sangat umum terjadi.

2. Aktivis Adolfo Enriquez juga dibunuh pekan lalu

Pekan lalu, seorang aktivis yang mendokumentasikan pembunuhan di salah satu kota paling mematikan di Meksiko, juga terbunuh.

Adolfo Enríquez dibunuh di kota Leon, di negara bagian Guanajuato bagian utara-tengah. Kota tersebut memiliki jumlah pembunuhan tertinggi ketiga di Meksiko, setelah kota perbatasan Tijuana dan Ciudad Juarez.

Dia mendapat sorotan nasional setelah memposting video kamera keamanan tentang kematian tragis seorang perempuan di Leon pada Agustus. Video tersebut membantu mendorong pihak berwenang untuk mengambil tindakan dan menangkap pria yang menyerangnya.

Enam aktivis sukarelawan yang mencari orang-orang yang hilang juga telah terbunuh di Meksiko sejak 2021.

3. Pemerintah dituding gagal berkonsultasi dengan masyarakat lokal mengenai penggunaan lahan dan proyek infrastruktur besar

Menurut laporan 2022 oleh kelompok non-pemerintah Global Witness, Meksiko adalah tempat paling mematikan di dunia bagi aktivis lingkungan dan pertahanan lahan pada 2021, dengan 54 orang terbunuh pada tahun tersebut.

Michel Forst, pelapor khusus PBB untuk pembela lingkungan hidup, mengatakan bahwa di berbagai kawasan, pihak berwenang dianggap gagal berkonsultasi dengan masyarakat lokal mengenai penggunaan lahan dan proyek infrastruktur besar. Akibatnya, hal ini memicu protes dan pertentangan yang membahayakan keselamatan para pemimpin masyarakat.

“Kita semua tahu betul bahwa sebagian besar kejahatan dan penyerangan terhadap pembela lingkungan hidup sebagian besar tidak dihukum, meninggalkan korban dan keluarga mereka dalam kesusahan besar dan memberikan pesan bahwa nyawa tertentu lebih berharga daripada keuntungan ekonomi,” kata Forst kepada The Guardian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorFatimah