ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen
Hanya saja, resolusi tersebut tidak mengikat. Namun, itu berfungsi sebagai barometer opini global karena pertempuran antara Israel dan Hamas sudah hampir memasuki minggu ketiga. Terlebih, serangan Hamas di Israel selatan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Majelis Umum melakukan pemungutan suara setelah Dewan Keamanan PBB gagal mengambil tindakan selama dua pekan, dengan AS dan Rusia menggunakan hak vetonya untuk memblokir proposal yang didukung oleh negara lain.
Resolusi tersebut menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang sesegera mungkin dilakukan, bersifat jangka panjang, dan berkelanjutan mengarah pada dihentikannya permusuhan serta dengan tegas menolak setiap upaya pemindahan paksa penduduk sipil Palestina.
Hal itu juga menekankan perlunya menghindari eskalasi pertempuran lebih luas dan menuntut peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, di mana hanya segelintir truk yang membawa bantuan diizinkan masuk selama sepekan terakhir.
Amandemen dari Kanada terhadap resolusi akan menambahkan kecaman terhadap serangan Hamas tidak mendapatkan dua per tiga mayoritas yang diperlukan.
Resolusi tersebut menyerukan pembebasan segera semua warga sipil yang disandera, mengutuk semua tindakan terorisme, dan serangan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap warga sipil Israel, namun tidak menyebut Hamas secara spesifik.