Jakarta, IDN Times – Sebuah laporan dari lembaga pemantau konflik Action on Armed Violence (AOAV) mengungkap temuan mengkhawatirkan. Sebanyak 88 persen investigasi militer Israel atas kejahatan perang di Gaza dilaporkan mandek atau ditutup tanpa kejelasan.
Laporan ini mengkaji 52 kasus yang menjadi sorotan media internasional antara Oktober 2023 hingga Juni 2025. Temuan ini memicu dugaan adanya pola di mana para pelaku pelanggaran berat Israel seolah tidak tersentuh proses hukum yang semestinya, dilansir Arab News pada Minggu (3/8/2025).
Beberapa di antara kasus yang belum jelas nasibnya termasuk insiden yang menewaskan sedikitnya 112 warga Palestina saat mengantre bantuan tepung pada Februari 2024. Penyelidikan serangan di kamp pengungsian Rafah yang merenggut 45 nyawa pada Mei 2024 juga bernasib sama.