Dilaporkan dari DW, menanggapi keputusan referendum ini, mantan presiden Institut Elektoral Nasional Carlos Ugalde mengatakan bahwa kebijakan ini tidaklah dibutuhkan. Pasalnya apabila pihak kejaksaan mengetahui bukti-bukti bahwa sejumlah mantan presiden tersebut, maka tidak diperlukan voting mengenai untuk persekusi pejabat tersebut.
Bahkan pemilu referendum kali ini diketahui mengalami kekurangan sumber daya, menurut INE kotak suara yang disediakan hanya 57 ribu. Sementara pada pemilu legislatif dan pemilu kepada daerah pada Juni lalu menggunakan 160 ribu kotak suara.
Sementara pihak oposisi sekaligus mantan Presiden Vicente Fox memberikan kritik yang menyebutkan, "Hukuman harus dijalankan, bukannya dibuktikan dengan pemungutan suara." Fox yang pernah menjabat sebagai presiden dari tahun 2000-2006, selama ini kerap memberikan kritik terhadap pemerintahan AMLO, dilansir dari laman Al Jazeera.