Jakarta, IDN Times - Pemerintah Meksiko pada Jumat (14/1/2022) memutuskan untuk menarik ribuan kemasan sereal jagung Kellogg's. Hal ini terkait pelanggaran hukum perusahaan makanan instan itu lantaran menaruh gambar pada kemasannya yang dapat menarik perhatian anak-anak.
Pasalnya, makanan sereal kemasan itu dianggap tidak sehat dan bisa membahayakan kesehatan anak-anak. Pemerintah Meksiko belakangan ini juga tengah melakukan upaya untuk mengurangi konsumsi gula bagi anak-anak di negaranya.
Penarikan produk sereal instan Kellogg's di pasaran ini jumlahnya mencapai 380 ribu kemasan. Bahkan, Comisión Federal para la Protección contra Riesgos Sanitarios (COFEPRIS) telah melakukan penarikan di 75 toko dan swalayan yang menjual produk Kellogg's.
Dilansir Associated Press, mayoritas penarikan produk makanan instan ini dilakukan di gudang penyimpanan yang terletak di Mexico City. Sementara, produk Kellogg's yang ditarik dari peredaran meliputi Corn Flakes, Special K dan sejumlah sereal instan lainnya.
COFEPRIS mengatakan bahwa, "Produk ini telah melanggar ketentuan kemasan lantaran tidak memberikan keterangan kelebihan kalori, garam dan gula, tapi justru memperlihatkan gambar interaktif dan tidak disertai bahaya dan level ketidaksehatan yang ditimbulkan."
Keputusan ini penarikan ini dilatarbelakangi adanya maskot ayam dalam kotak kemasan Kellogg's yang dianggap melanggar hukum. Pada 2018 lalu, Pemerintah Meksiko sudah menyetujui larangan maskot kartun dalam kemasan makanan instan, tapi kebijakan itu baru dilaksanakan baru-baru ini.
Pada 2020 lalu, Pemerintah Oaxaca telah memberlakukan kebijakan untuk mengurangi konsumsi gula kepada anak-anak. Hal itu dilakukan dengan melarang penjualan minuman dan makanan berkadar gula dan kalori tinggi bagi anak-anak.
Bahkan, toko yang ketahuan melanggar aturan ini akan diberikan hukuman berupa denda hingga larangan beroperasi. Hal ini sesuai dengan Pemerintah Meksiko untuk mengatur makanan anak-anak agar lebih sehat dan menghindarkan dari obesitas, dilaporkan dari Business Insider.
Dilansir Remezcla dalam Newsweek, Meksiko disebut sebagai salah satu negara dengan populasi warga kelebihan berat badan tertinggi dan kasus obesitas pada anak tertinggi di dunia. Bahkan, kasus obesitas pada anak meningkat dalam 20 tahun terakhir, d mana naik dari 7,5 persen pada 1996 menjadi 15 di tahun 2016.
Kebijakan ini juga cara pemerintah untuk menanggulangi dampak kematian akibat COVID-19 di Meksiko. Pasalnya, obesitas dianggap sebagai salah satu pemicu komplikasi dan mengakibatkan korban meninggal lantaran terserang COVID-19 di negara Amerika Utara itu.
Sementara kasus COVID-19 di Meksiko telah meningkat dalam beberapa hari belakangan ini akibat masuknya varian Omicron. Sedangkan Meksiko masih dalam negara dengan tingkat kematian akibat COVID-19 tertinggi di bawah AS, India, Brasil, dan Rusia.