Warga memakai masker pelindung mengendarai sepeda di Wuhan, Pprovinsi Hubei, Tiongkok, pada 14 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Zhang yang pernah menjadi pengacara dilaporkan tiba di Wuhan pada 1 Februari dari rumahnya di Shanghai. Ia melakukan sejumlah wawancara dengan penduduk setempat dan mengunggah videonya ke YouTube. Ia juga meminta komentar dan rekaman krematorium, stasiun kereta, rumah sakit, dan Institut Virologi Wuhan.
Zhang telah ditahan pada pertengahan Mei, kemudian dia melakukan mogok makan pada akhir Juni, menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh Reuters. Pengacaranya mengatakan kepada pengadilan bahwa polisi mengikat tangannya dan mencekokinya makan dengan selang. Pada Desember, dia menderita sakit kepala, pusing, sakit perut, tekanan darah rendah, dan infeksi tenggorokan.
“Permintaan ke pengadilan untuk membebaskan Zhang dengan jaminan sebelum persidangan dan siaran langsung persidangan diabaikan,” kata pengacaranya.
Menanggapi soal hukuman penjara empat tahun yang dijatuhkan pada Zhang, kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyuarakan keprihatinannya dan mengulangi seruannya untuk membebaskan Zhang.
“Kami mengangkat kasusnya kepada pihak berwenang sepanjang tahun 2020 sebagai contoh tindakan keras yang berlebihan pada kebebasan berekspresi terkait dengan #COVID19 & terus menyerukan pembebasannya,” kata lembaga itu melalui sebuah tweet.