Jakarta, IDN Times - China kembali melontarkan ancaman ekonomi terhadap Jepang, kali ini dengan menyatakan tidak ada lagi pasar untuk produk seafood Jepang di negeri itu. Peringatan itu disampaikan Beijing di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik menyusul pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi terkait kemungkinan respons militer Jepang jika China menyerang Taiwan.
Pernyataan Takaichi di parlemen, yang menyebut serangan China terhadap Taiwan sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang, memicu gelombang kecaman berhari-hari dari Beijing. Taiwan adalah isu paling sensitif bagi China, dan setiap indikasi dukungan militer pada Taipei dipandang sebagai pelanggaran garis merah.
Sejak pernyataan itu, China dan media resminya rutin mengeluarkan kritik keras terhadap Takaichi sekaligus menekan Jepang melalui ancaman ekonomi. Ancaman terbaru datang lewat sektor seafood, komoditas yang pernah menjadi titik panas hubungan kedua negara.
Situasi ini memicu kekhawatiran di Tokyo bahwa Beijing bersiap melangkah lebih jauh, terutama karena industri pariwisata dan perdagangan Jepang mulai merasakan dampaknya dalam sepekan terakhir.
