Jakarta, IDN Times - Xinjiang sudah bukan wilayah asing bagi masyarakat dunia, karena sering menjadi perhatian media internasional akibat adanya indikasi penindasan yang dilakukan Pemerintah Tiongkok terhadap Masyarakat Muslim Uighur.
Beijing tidak segan mengirim ribuan sampai jutaan Masyarakat Uighur ke kamp re-edukasi hingga Tiongkok, juga dilaporkan menghancurkan banyak tempat ibadah Umat Muslim di Xinjiang.
Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang mencap aksi yang dilakukan pemerintah Tiongkok di Xinjiang sebagai genosida, sekarang mulai mendesak sebuah perusahaan hotel terkenal dari AS, yaitu Hilton, untuk menghentikan proyek pembangunan hotelnya di Wilayah Xinjiang.
Washington melihat bisnis Hilton yang membangun hotel di Daerah Xinjiang di mana mereka juga merupakan perusahaan swasta asal AS, akan mempersulit posisinya sebagai salah satu negara yang selalu mengedepankan HAM dan memperjuangkan Masyarakat Uighur.
Berikut adalah fakta-fakta terkait pembangunan Hotel Hilton di Xinjiang.