Jakarta, IDN Times - Vladimir Putin resmi menjadi Presiden yang paling lama dalam sejarah memimpin Rusia. Ia tercatat akan memimpin Rusia hingga tahun 2026. Artinya, ia telah berkuasa sebagai orang nomor satu di Negeri Tirai Besi itu selama 36 tahun.
Itu semua terjadi lantaran ia memenangkan referendum yang mengubah konstitusi. Di dalam referendum itu, Putin meminta kepada rakyat Rusia apakah membolehkan ia maju kembali sebagai presiden hingga dua periode lagi ketika masa jabatannya habis pada 2024 mendatang. Padahal, mantan anggota badan intelijen Rusia, KGB itu sudah jadi presiden selama 20 tahun.
Dilansir dari stasiun berita CNN, referendum digelar pada (1/7/2020) lalu selama lima hari. Semula, referendum akan digelar pada (22/4/2020) lalu. Tetapi, karena dilakukan karantina akibat pandemik COVID-19, maka aktivitas itu pun ditunda.
Ide digelarnya referendum itu sudah disampaikan oleh Presiden Putin sejak Januari lalu. Ia menggagas agar ada beberapa hal di dalam konstitusi yang diamandemen. Salah satu poin yang diubah yaitu masa jabatan presiden diperpanjang hingga dua kali.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Pusat Rusia (CEC), dari 50 persen data yang sudah diproses, sebanyak 76,24 persen rakyat yang menggunakan hak pilihnya mendukung amandemen itu.
Mengapa rakyat Rusia membolehkan Putin kembali memimpin lagi untuk 12 tahun mendatang? Sementara, masa jabatan saat ini pun baru akan habis pada 2024.