Jakarta, IDN Times - Suleyman Soylu secara mendadak mengumumkan ia mundur dari kursi sebagai Menteri Dalam Negeri Turki pada Minggu malam (12/4) kemarin. Ia mengaku gagal mengatasi agar publik tidak panik ketika di Turki diumumkan jam malam untuk mencegah penyebarluasan COVID-19.
Jam malam mulai diberlakukan secara mendadak Jumat malam pekan lalu. Stasiun berita Al Jazeera melaporkan beberapa jam sebelum jam malam itu diberlakukan publik mengalami panic buying dan berbondong-bondong mendatangi supermarket. Mereka yang bermukim di Istanbul memborong makanan dan minuman.
Setelah mendapat kritikan, kebijakan jam malam itu berakhir pada Minggu (12/4) malam.
"Walau kebijakan ini hanya berlaku dalam waktu singkat tetapi insiden yang terjadi sebelum diberlakukan jam malam tidak sesuai dengan pengelolaan sempurna selama wabah berlangsung," cuit Soylu melalui akun Twitternya.
Menurut dia, warga yang berbondong-bondong mendatangi supermarket menandakan kebijakan jam malam tidak berlangsung secara lancar. Padahal, dengan berkerumun melanggar ketentuan jaga jarak untuk mencegah penyebaran virus corona.
Lalu, apa respons Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan? Apakah pengunduran diri itu diterima?