Jakarta, IDN Times - Uji klinis vaksin yang dikembangkan perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd, menunjukkan hasil yang berbeda-beda di sejumlah negara. Sinovac melakukan uji klinis di beberapa negara untuk mengembangkan sistem multicenter untuk melihat hasil pada multiras.
Hasil terendah dilaporkan Brasil yang menjadi salah satu negara yang melalukan uji klinis vaksin bernama CoronaVac tersebut. Brasil merilis tingkat efikasi vaksin itu mencapai 50,38 persen. Ini nyaris hanya memenuhi standar minimum yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 50 persen.
Sedangkan Indonesia, melaporkan tingkat efikasi sedikit lebih tinggi yakni 65,3 persen. Turki, di sisi lain melaporkan hasil dengan angka yang cukup tinggi yakni 90,25 persen efektif melawan COVID-19.
Chief Executive Officer (CEO) Sinovac Biotech Yin Weidong menjelaskan alasan hasil uji klinis tahap 3 vaksin CoronaVac yang dilakukan di Brasil menunjukkan efikasi hanya sebesar 50,38 persen. Penjelasannya ini juga sekaligus menjawab mengapa tingkat efikasi bisa berbeda-beda untuk sebuah vaksin yang sama.