Jakarta, IDN Times - Sampai hari ini dunia terus mengingat tragedi berdarah di Republik Rakyat Tiongkok yang menyebabkan ribuan orang terbunuh di Lapangan Tiananmen pada tanggal 4 Juni 1989 karena melakukan sebuah demonstrasi. Aksi protes damai yang digalangkan mahasiswa dan buruh atas kekacauan ekonomi yang kala itu sedang menyelimuti Tiongkok, ternyata dijawab dengan timah panas oleh Pemerintah Tiongkok yang mengirimkan sekitar 250.000 prajuritnya masuk ke Kota Beijing, seperti yang dikutip dari History.com.
Kekhawatiran Partai Komunis Tiongkok atas dugaan pemberontakan besar-besaran di seluruh Wilayah Tiongkok sebagai akibat aksi demonstrasi di Tiananmen membuat mereka memilih jalur koersif demi mengembalikan kondisi keamanan dan ketertiban publik. Meskipun Pemerintah Tiongkok tidak pernah secara resmi mengakui adanya pembantaian berdarah di Lapangan Tiananmen, namun dunia dan para penyintas terus mengingat kekejian yang pernah dilakukan Militer Tiongkok atas perintah langsung Pimpinan Partai Komunis Tiongkok.
Berikut adalah penjelasan mengenai peristiwa Pembantaian Lapangan Tiananmen di Tiongkok yang mengguncang dunia.